Tabung Pitot sebagai Detektor Kecepatan Pesawat
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara dengan
menggunakan persamaan Bernoulli. Tabung ini memiliki dua jenis lubang.
Satu lubang dihubungkan dengan pipa yang tertutup ujungnya. Udara dalam
pipa tersebut menjadi diam. Lubang lainnya berisi udara yang bersentuhan
dengan udara yang bergerak. Perbedaan tekanan udara dalam dua lubang
tersebut bergantung pada kecepatan aliran udara relatif terhadap tabung.
Tahukah
kita bahwa tabung pitot adalah instrument utama pada pesawat terbang.
Kalau kita lihat di sejumlah body pesawat kita akan amati sejumlah
tabung logam yang menonjol dan menghadap ke depan. Itulah tabung pitot.
Tabung tersebut digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara terhadap
pesawat, yang artinya mengukur kecepatan pesawat terhadap bumi. Memang
disain sudah sangat canggih, tetapi prinsip utamanya tetap seperti
prinsip tabung pitot yang dibahas di Fisika SMA.
Kecelakaan
pesawat Airbus A330-200 Air France nomor penerbangan 447 tanggal 1 Juni
2009 diduga karena masalah tabung pitot. Pesawat dengan rute Buenos
Aires ke Paris jatuh ke samudera Atlantik dan menewaskan seluruh
pnumpang 216 orang dan seluruh kru 12 orang. Kesalahan indikator
kecepatan akibat tabung pitot tertutup Kristal es diduga sebagai
penyebab awal kecelakaan. Pada suhu puluhan derajat di bawah nol saat
pesawat bergerak pada ketinggian di atas 30.000 kaki, mudah sekali
terbentuk es pada bodi bagian luar pesawat. Untuk menghilangkan es yang
mungkin terbentuk di tabung pitot maka proses pemanasan dilakukan pada
tabung.
Banyak topik yang dibahas di fisika SMA atau fisika
dasar yang kelihatannya tidak menarik, membosankan, sebenarnya merupakan
dasar bagi teknologi modern.
semua gambar diperoleh dari Mikrajuddin Abdullah, kakak kelas saya di Fisika ITB. Semoga bermanfaat.
ReplyDelete