Bagaimana Astonom
Menentukan Suhu Bintang?
Bintang jaraknya sangat jauh dari bumi. Bintang yang paling dekat (selain Matahari) jaraknya sekitar 4 tahun cahaya. Tidak ada bitang yang terlihat jelas oleh mata. Mata hanya melihat bintang sebagai titi-titik berpendar. Tetapi bagaimana para astronom bisa menentukan suhu bintang?
Informasi tetang bintang yang sampai ke bumi hanya berupa pancaran gelombang elektromagnetik. Dan yang paling dominan adalah cahaya. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan suhu bintang adalah persamaan radiasi benda hitam dari Plack. Persamaan ini cukup baik untuk bintang-bintang yang relatif terang.
Bagaimana caranya? Para astonom merekam intensitas cahaya yang dipancarkan satu bintang pada beberapa panjang gelombang. Perekaman tersebut dilakukan menggunakan teleskop (untuk mengumpukan cahaya), spektrometer (untuk memisah panjang gelombang cahaya) serta pencacah intensitas cahaya. Energi yang dibawa oleh berbagai panjang gelombang dicatat. Hasil pengamatan ditampilkan pada kurva fluks energi sebagai fungsi panjang gelombang (lingkaran pada gambar).
Kemudian dibuat sejumlah kurva teoretik persamaan Plack pada berbagai nilai suhu. Akan ada satu kurva yang berimpit paling baik dengan titik-titik pengamatan tersebut. Nah, suhu yang digunakan untuk menggambar kurva yang berimpit tersebut tersebut itulah yang merupakan suhu bintang.
Bintang jaraknya sangat jauh dari bumi. Bintang yang paling dekat (selain Matahari) jaraknya sekitar 4 tahun cahaya. Tidak ada bitang yang terlihat jelas oleh mata. Mata hanya melihat bintang sebagai titi-titik berpendar. Tetapi bagaimana para astronom bisa menentukan suhu bintang?
Informasi tetang bintang yang sampai ke bumi hanya berupa pancaran gelombang elektromagnetik. Dan yang paling dominan adalah cahaya. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan suhu bintang adalah persamaan radiasi benda hitam dari Plack. Persamaan ini cukup baik untuk bintang-bintang yang relatif terang.
Bagaimana caranya? Para astonom merekam intensitas cahaya yang dipancarkan satu bintang pada beberapa panjang gelombang. Perekaman tersebut dilakukan menggunakan teleskop (untuk mengumpukan cahaya), spektrometer (untuk memisah panjang gelombang cahaya) serta pencacah intensitas cahaya. Energi yang dibawa oleh berbagai panjang gelombang dicatat. Hasil pengamatan ditampilkan pada kurva fluks energi sebagai fungsi panjang gelombang (lingkaran pada gambar).
Kemudian dibuat sejumlah kurva teoretik persamaan Plack pada berbagai nilai suhu. Akan ada satu kurva yang berimpit paling baik dengan titik-titik pengamatan tersebut. Nah, suhu yang digunakan untuk menggambar kurva yang berimpit tersebut tersebut itulah yang merupakan suhu bintang.
0 comments:
Post a Comment