Blogger Tricks

Friday, March 28, 2014

Melakukan Pekerjaan untuk Pertama Kali: Sangat Sulit

Salah satu pekerjaan yang paling sulit dilakukan adalah ketika mengerjakan sesuatu untuk pertama kalinya. Ada sebuah tembok psikologis yang bergitu tinggi yang harus kita lalui dan sering tidak mulus. Walapun kita sudah mempersiapkan dengan matang, namun saat pelaksanaan, kekeliruan bisa muncul. Hal-hal yang seharusnya tidak perlu terjadi, kadang muncul di situ.

Kita semua tau bahwa Bapak Taufiq Kiemas adalah politisi senior. Sudah terlalu banyak asam-garam perpolitikan dan kenegaraan yang dirasakan beliau. Tetapi ketika beliau menjadi ketua MPR untuk pertama kalinya dan melantik Presiden untuk pertama kalinya, kita melihat terjadi sejumlah kesalahan yang dilakukan beliau. Walaupun kelihatannya kesalahan tersebut tidak perlu terjadi, namun itulah realitas. Karena beliau melakukan itu untuk pertama kali dan beliau menghadapi barrier psikologis yang tinggi.

Ketika kita pertama kali mempresentasikan makalah di sebuah seminar, kadang muncul masalah-masalah kecil, walaupun kita sudah mempersiapkan sungguh-sungguh. Hal-hal yang sudah dihafal di luar kepala, tiba-tiba menjadi hilang.

Ketika para guru atau dosen mengajar di depan kelas untuk pertama kalinya, maka akan merasa grogi luar biasa walaupun bahan yang diajarkan sudah sangat dikuasai secara detail. Ketika seorang muda-mudi untuk pertama kali ingin berkenalan dengan lawan jenisnya, betapa sulitnya untuk berucap. Lidah menjadi kaku meskipun sebelumnya kata-kata yang akan diucapkan sudah dipersiapkan dengan matang. Penyebabnya adalah karena ini adalah kali pertama dia berkomunikasi dengan orang yang diminati.


Kadang kekeliruan itu membuat kita merasa bersalah. Namun, kalau kita tidak mencoba, kita tidak akan pernah memiliki kemampuan di bidang yang baru tersebut. Kita selamanya hanya memiliki kemampuan yang itu-itu juga. Barang orang hebat di suatu bidang yang lahir dari keberanian mencoba walaupun di awal-awal amburadul. Yang terpenting adalah keberanian mencoba dengan melakukan persiapan semaksimal mungkin dan tidak mengulangi kekeliruan yang sama.

Orang yang berhasil bukan orang yang jalannya mulus. Orang berhasil biasanya yang telah menempuh sejumlah kegagalan atau kekeliruan. Sebuah contoh yang sering dikemukakan orang adalah Edison berhasil menciptakan lampu pijar setelah melewati 1000 kali kegagalan.

Abeng Yogta
English Version Here

0 comments:

Post a Comment