Blogger Tricks

Friday, March 7, 2014

Wajah baru dalam pidato bahasa asing SMAN 1 INDRALAYA UTARA

Memulai perubahan

Setiap orang memiliki rutinitas setiap harinya. Jika anda seorang pelajar setidaknya anda memiliki rutinitas pergi sekolah, belajar, dan pulang. Keesokan harinya hal yang sama akan terulang kembali, begitu juga dengan hari-hari esoknya lagi. Hal ini akan terasa berbeda ketika hari libur aktivitas anda akan terasa berbeda dengan hari kerja. Jika hal-hal biasa seperti ini yang anda lakukan secara terus menerus, anda tidak akan punya sesuatu yang lebih dibanding orang lain. Aktivitas yang anda lakukan biasa-biasa saja maka anda pun akan menjadi orang yang biasa.

Jika kita lihat beberapa orang-orang  yang sukses. Ketika masa perjuangan sampai saat ini pun mereka punya aktivitas yang berbeda dari kebanyakan orang. Karena mereka adalah orang-orang yang luar biasa maka aktivitas yang mereka merupakan aktivitas yang tidak biasa. Mereka memperbaiki kesalahan mereka dan terus berpacu untuk menjadi luar biasa. Mereka memulai perubahan setiap mereka melakukan kesalahan.

Jika kita lihat pula dalam berbagai film kartun seperti power ranger, ultraman, dll. Yang menyuguhkan adegan-adegan aksi yang secara umum kebanyakan anak-anak menonton acara ini. Apakah ada yang baik dari acara-acara ini? Jika kita lihat secara awam memang acara tersebut hanya menyuguhkan aksi aksi dari super hero yang berubah dan mengalahkan berbagai musuhnya. Apa ada yang menarik? Jika kita perhatikan jika mereka ingin menang maka mereka harus berubah. Jika tidak berubah dan tidak bertambah kuat mereka akan kalah. Sungguh menarik dengan pengemasan film aksi ini anda bias mendapat pelajaran “Setiap orang yang ingin sukses harus melakukan perubahan, setelah anda berubah terlepas berhasil atau tidaknya anda bergantung pada tuhan anda, maka janganlah berhenti berdo’a.”’

Saya ingin menciptakan orang-orang yang hebat  oleh karena itu saya berikan mereka aktivitas yang hebat  pula.

Melakukan sesuatu yang baru memang sulit

Pernahkan anda merasa nerves, gugup, atau tidak percaya diri? Anda pasti pernah mengalaminya. Suatu hal lumrah jika anda merasa kesulitan dalam melakukan suatu pekerjaan yang belum pernah anda lakukan sebelumnya. Pekerjaan yang telah biasa anda lakukan saja apabila anda bawa di situasi yang berbeda terkadang anda juga akan merasakan kesulitan.

Ketika anda melakukan sesuatu pekerjaan yang baru maka andapun harus melakukan adaptasi terhadap diri anda dan lingkungan anda. Selama anda beradaptasi akan muncul berbagai masalah baru. Beradaptasi tidak semudah yang kita bayangkan. Anda akan terus dibayangi oleh rasa cemas, bingung, dan gugup itu semua membuat anda tidak PD. Anda harus punya keyakinan yang kuat, jika tidak maka anda akan terus merasa kesulitan karena anda belum mampu beradaptasi.

Berbagai ide

Ketika mendengar cerita dari teman sya yang kebetulan orang bandung saya jadi terinspirasi. Saya berpikir jika selama ini pidato disampaikan dalam bentuk pidato didepan umum maka hal yang terlihat adalah pendengar yang sedikitnya dapat dikelompokkan dalam 3 M ( menyimak, mengantuk, mengacuhkan orator).
Berbeda saat presentasi dengan menyuguhkan tampilan file presentasi yang dipenuhi warna warni dan animasi yang baik. Para pendengar setidaknya merasa lebih terhibur karena ada hal menarik yang dapat mereka lihat, walaupun mereka tidak begitu memperhatikan penyaji.

Tujuan dari kedua hal diatas sama yaitu menyampaikan informasi namun caranya saja yang berbeda.

Hal yang selama ini kita lakukan

Setiap apel pagi kita telah terbiasa dengan mendengarkan pidato bahasa asing. Dalam pidato yang diasampaikan dalam 3 bahasa yang berbeda itu saya rasa masih memiliki banyak kekurangan. Rata-rata para penyaji hanya mengatakan beberapa kata mutiara yang ia ubah ke bahasa asing. Apakah ini tujuan dari pidato bahasa asing? Tentu tidak, berpidato dalam bahasa asing menurut saya memiliki beberapa tujuan yang baik seperti : melatih kepercayaan diri, melatih kecakapan berbahasa asing, dan tentunya tidak kalah penting adalah mengembangkan dan menyalurkan kreatifitas siswa/i.

Mari kita tinjau waktu dari pelaksaan pidato 3 bahasa tersebut. Pidato ini dilaksanakan pada saat apel pagi. SMAN 1 INDRALAYA UTARA masuk pukul 07:00 lalu apel pagi selama 15 menit. 15 menit itu bukan waktu murni untuk berpidato 3 bahasa. Waktu ini sudah termasuk waktu untuk membentuk barisan, merapikan barisan, dan pembinaan. Saya kira anda dapat memperkirakan waktu bersih dari pidato 3 bahasa ini. 

Jika kita ambil fungsi bersihnya anggap saja 15 menit itu sudah bersih. Jika dihitung ketika 1 orang menyampaikan 3 menit pidatonya maka 3 x 3 = 9 menit. Sudah habis waktu selama 9 menit belum termasuk terjemah indonesianya? 9 +9 = 18 menit sudah terlewat 3 menit.
Mari kita bagi fungsi waktu tersebut 15 menit untuk 3 orang. Berarti 1 orang mendapat jatah 5 menit ( 2,5 menit bahasa asing dan 2,5 menit terjemahnya). Cukupkah 2,5 menit? Tinjau lebih dalam untuk pembukaan, isi, dan penutup. Cukupkah 2,5 menit untuk menyampaikan segala ide-ide yang ada dalam kepala seorang siswa. Saya rasa tidak cukup.

Bagaimana mengatasi ini. Saya rasa permasalahannya hanya pada fungsi waktu. Jika siswa punya ide dan informasi yang baik namun tidak bisa menyampaikannya secara menyeluruh maka mungkin menulis merupakan solusinya karena untuk menulis tidak membatasi waktu dari transfer informasi. Dengan menulis dan membaca maka pengetahuan akan bertambah.

0 comments:

Post a Comment