Blogger Tricks

Sunday, April 13, 2014

Mengapa terbentuk embun dalam mobil saat terjadi hujan


Salah satu yang mengganggu saat berkendara dengan mobil adalah jika turun hujan. Dengan seketika terbentuk embun di sisi dalam kaca yang mengganggu pandangan. Yang lebih menyiksa adalah mobil yang tidak dilengkapi AC. Mengapa terbentuk embun saat hujan?

Udara selalu mengandung uap air. Ada nilai maksimum kandungan uap air yang boleh ada di udara. Kondisi udara dengan kandungan uap air maksimum dikatakan berada dalam kelembaban jenuh. Jika kandungan uap air di udara melewati kelembanan jenuh maka kondisinya tidak stabil. Kelebihan uap akan otomatis berubah menjadi cair melalui proses kondensasi (pengembunan).

Nilai kelembaban jenuh bergantung pada suhu udara. Makin tinggi suhu udara maka makin besar kelembaban jenuh. Atau makin tinggi suhu udara maka makin banyak uap air yang boleh stabil berada di udara.

Misalkan suhu udara saat kita berkendara 30 oC. Kelembanan jenuh tercapai jika kandungan uap air di udara sekitar 27 g/kg. Pada suhu ini kandungan uap air di udara boleh kurang dari 27 g/kg, tetapi tidak boleh lebih dari 27 g/kg. Misalkan saat itu kandungan air di udara adalah 20 g/kg.

Kemudian datang hujan yang menyebabkan suhu bodi mobil menjadi 15 oC. Pada suhu 15 oC, kandungan maksimum uap air di udara dalam keadaan stabil adalah 10 g/kg. Padahal semula kandungan air di udara dalam mobil 20 g/kg. Jadi, tiba-tiba terjadi kelebihan kandungan uap air di udara yang melewati keadaan jenuh pada suhu yang baru (suhu 15 oC). Uap air dengan seketika mengalami kondensasi. Kondensasi akan terjadi di benda yang suhunya rendah. Di antaranya adalah kaca mobil. Kalau kalian pegang kaca mobil saat hujan, terasa dingin bukan? Akibatnya kaca mobil dipenuhi embun.

Untuk mengindari embun pada kaca, ada pengemudi yang membuka sedikit kaca pintu mobil. Maksudanya adalah agar sebagian kelebihan uap air dalam mobil mengalir keluar sehingga kandungan uap dalam mobil turun menuju kelembaban jenuh sehingga tidak terjadi embun di kaca.

Cara lain adalah menyalakan AC. AC menarik udara dalam mobil (bersama uap air) dan menyemprotkan udara baru yang mengandung uap air lebih sedikit atau udara kering (tanpa uap air). Uap air yang disedot bersama udara mengalami pengembunan di AC (karena suhu mesin AC yang dingin). Akibatnya kandungan uap air di udara dalam mobil berkurang bahkan bisa berada di bawah titik jenuh pada suhu yang baru. Dan pengembunan berhenti. Bahkan, embun yang telah terbentuk di kaca kembali menguap (akibat kekurangan uap air dalam mobil setelah disedot AC). Kaca kembali jernih seperti semula. 



0 comments:

Post a Comment