Ada pertanyaan yang menurut Saya adalah sesuatu yang salah kaprah
diantara anak SMA yang mau masuk kuliah. Pertanyaan yang berkaitan
dengan pertimbangan memilih suatu jurusan. Berikut contoh pretanyaannya
"klo jurusan ini Passing Gradenya berapa ya?"
atao
"Jurusan ini pasing Grade nya tinggi atau rendah?"
malah yang lebih parah
"Jurusan ini ama jurusan ini tinggian mana passing gradenya?"
-- "Emang ada apa dengan pertanyaan-pertanyaan tadi? Ada yang salah ya?"
Ok... kalau siapa pun anda yang merasa tidak ada yang salah dengan pertanyaan itu. Maka sudah resmi anda dinyatakan sebagai
korban marketing Bimbel.
-- "Apa itu korban marketing Bimbel?"
Sebelum saya menjelaskan nya. Saya ingin mengajukan pertanyaan yang harap anda jawab. "Apakah Passing Grade itu?"
Sebelum kalian membuka google dan mengetikkan kata "passing grade" di kolom searchnya
Saya akan menjawab terlebih dahulu menurut versi saya.
Passing Grade memiliki makna yang ambigu menurut saya.
1. passing grade = batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada nilai ujian SNMPTN tahun yg lalu.
2. passing grade = batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada data statistik nilai try out bimbel
Jika
anda percaya pada makna yang no 1. Maka saya ingin memberikan info
bahwa nilai ujian SNMPTN tidak pernah dikeluarkan oleh panitia SNMPTN...
Percayalah... Saya akan memberi anda waktu untuk melakukan search di
google, untuk mencari passing grade yang dikeluaran secara resmi oleh
situs SNMPTN resmi atau situs perguruan tinggi resmi.
--"Tahunya resmi bagaimana?"
lihat
saja domainnya. Kalau belakangnya **.ac.id itu resmi sedangkan yang
lain itu bikinan orang, atau organisasi tertentu yang tujuannya bisa
bermacam dan belum valid.
Ok sudah dicari? Saya yakin tidak ada yang secara resmi dikeluarkan oleh panitia SNMPTN
Kenapa
saya begitu yakin? Karena kalau nilai hasil SNMPTN dikeluarkan secara
resmi, seperti nilai ulngan SMA, maka akan banyak orang yang protes,
karena pada saat mencocokkan sendiri merasa nilainya tidak seharusnya
segitu. (biasanya sih karena lebih kecil dibandingkan perkiraan).
So
coba cek dari mana anda mendapat info passing grade tersebut. Dari
bimbel kaaann?... Coba tanya ke bimbelnya dari mana dapat nilai passing
grade. Pasti merujuk ke definisi passing grade yang no 2.
Nah jika anda termasuk percaya pada definisi passing grade yang no 2 coba pertimbangkan masak-masak sebelum percaya.
- apakah peserta SNMPTN bisa dibandingkan dengan Try out deari segi jumlah
- apakah suasana dan keseriusan pelaksanaan Try Out setara dengan SNMPTN
- apakah anda tahu betul metode statistik yang digunakan untuk menghasilkan pasiing grade dari Try Out
Jika
sampai ini anda sudah mulai percaya bahwa tidak seharusnya mempercayai
passing grade. Saya akan mengutip Syahrini " Alhamdulillah ya..."
Jika
anda masih membandel dan bimbang karena selama ini sudah terlajur
terlalu lama memegang passing grade sebagai acuan. Dan timbul pertanyaan
kenapa sampai muncul passing grade?
Begini ceritanya
Semua nya berawal dari Try Out
Bimbel
melaksanakan Try Out sebagai ajang latihan bagi siswa SMA, biasanya
umum juga boleh ikut, untuk mengukur kesiapan siswa SMA menghadapi
SNMPTN.
Try Out merupakan cara yang efektif untuk
melakukan simulasi dan mengukur apakah siswa sudah siap menghadapi
SNMPTN dan mengetahui bagian mana yang masih perlu untuk ditingkatkan
dalam belajarnya
Tapi hubungan secara langsung Try Out dengan kelulusan SNMPTN sebenernya tidak ada.
Gini,
kalau ada siswa yang ikut Try Out 100 kali dan hasilnya selalu baik,
tidak secara langsung menjamin kelulusan siswa tersebut. Benar bukan?
Jadi lebih percaya diri menghadapi SNMPTN. iya.. Jadi tahu masih kurang
belajarnya dibagian mana iya...
Untuk memaksimalkan
manfaat Try Out, supaya bisa digunakan mengukur kira2 apakah kemampuan
siswa sudah mencukupi memasuki jurusan yang diinginkan. Dibuatlah
passing grade. Yaitu perkiraan nilai Try Out minimal yang dibutuhkan
untuk seolah-olah bisa lulus masuk ke jurusan yang diinginkan.
Cara memperkirakan menentukan nilai minimal try out untuk bisa lulus ke suatu jurusan adalah rahasia dari Bimbel.
Namun
menurut prediksi saya, Bimbel mengolah data nilai hasil try out tahun
sebelumnya. Yaitu data nilai try out dari siswa bimbelnya yang lulus ke
suatu jurusan univ tertentu, misal STEI ITB. Nilai2 try out mereka
dilihat sebarannya, dan standar rata2 atau pencilan yang akan dipakai.
Dari situ keluarlah data yang kemudian diasumsikan sebagai nilai minimal
untuk memasuki suatu jurusan pada tahun lalu. Disebut passing grade
Kalau nanti kalian sudah belajar mengenai statistik di kuliah pasti mengerti. :)
Jadi
nilai passing grade ini sangtlah subjektif. Tapi sangat berguna untuk
mengukur apakah kira2 kemampuan siswa sudah mencukupi.
Sampai di sini saya masih menganggap passing grade adalah sesuatu yang positif.
Seiring
berjalannya waktu, passing grade dijadikan acuan untuk menentukan
memilih jurusan. Ini bagian yang saya tidak setuju. Apalagi ada beberapa
bimbel yang mengutamakan siswanya lulus SNMPTN tanpa menghiraukan
siswa tersebut cocok di jurusan itu atau tidak. Meluluskan siswa di
SNMPTN menjadi suatu hal yang sangat penting bagi bimbel, tapi bukan
berarti tidak memperdulikan bagaimana minat siswa tersebut
contoh:
-- Siswa: "Saya bingung nih mau masuk jurusan A atau jurusan B"
-- Oknum: "lihat saja passing gradenya, pilih saja yang kecil"
pembicaraan di atas analoginya seperti ini
-- Siswa: "Saya bingung nih mau pergi ke Surabaya atau ke Bandung"
-- Oknum: "Pilih saja yang tiketnya murah"
lho sebenarnya ini tujuannya perginya ngapain dulu nih?
Tapi ga semua Bimbel begini koq.
Menurut
saya, seharusnya siswa yang masih bingung memilih jurusan, dibantu
untuk cari tahu minatnya paling sesuai dengan jurusan apa. Bukan
disodori cara paling mudah untuk melanjutkan kuliah tanpa menghiraukan
konsekuensi
salah jurusan.
Oh s
alah jurusan ini
hal yang sangat menyeramkan. Bayangkan anda lolos SNMPTN namun setelah
berada di jurusan tersebut, ternyata itu bukan minat anda. Bisa jadi
anda tidak akan pernah menyelesaikan kuliah tersebut alias DO. Banyak
kasus DO ITB karena alasan semacam ini.
--"Saya belum tahu minat saya, bagaimana dong?"
Tenang, jangan panik. begini tips dari saya untuk mengetahui minat anda di jurusan apa.
Cari informasi mengenai semua jurusan sedetilnya.
Mulai dari mempelajari apa, mata kuliahnya apa saja, praktikumnya
seperti apa, lulusannya bekerja di mana, kerjanya seperti apa dan
ngapain aja.
cari informasi ini bisa dilakukan dengan
browsing di situs resmi universitas/jurusan, tapi yang paling efektif
bertanya langsung dengan alumni yang pernah kuliah di jurusan tersebut.
kalau sudah mendapatkan semua informasi, pasti ada jurusan yang menurut anda keren, gua banget.
kalau belum berarti informasinya belum banyak :) mari bersemangat untuk mencari informasi lagi dan lagi.
Nah
jika sudah tahu jurusannya apa. Barulah lihat seberapa besar tingkat
kompetensi atau peluang untuk masuk ke jurusan tersebut. Dan tingkat
kompetensi yang paling valid adalah dilihat dari tingkat kesulitan
relatif yang dikeluarkan oleh universitas.
Passing grade, di sini boleh dijadikan referensi namun bukan yang utama.
Jadi
menurut saya passing grade sebaiknya dilihat setelah anda tahu jurusan
apa yang akan anda pilih. Dan digunakan untuk mengukur kemampuan anda
apakah sudah cukup atau tidak.