Ibu-ibu rumah tangga pasti sudah tidak asing lagi dengan alat yang satu ini yaitu Setrika. Meskipun bentuknya berubah-ubah dari zaman ke zaman, tetapi prinsip kerjanya tetap sama. Bagaimana cara kerja setrika?
Setrika mengandalkan panas yang dapat dihasilkan dari arang, uap air atau elemen pemanas dari listrik didalam setrika. Panas ini kemudian disalurkan ke bagian bawah setrika yang umumnya berupa logam, berat logam akan menekan kain kusut.
Pakaian terbuat dari kain yang tersusun dari benang-benang fiber. Benang-benang ini tersusun dari molekul-molekul yang berikatan satu sama lain membentuk suatu rantai molekul panjang yang kita sebut polimer. Ketika pakaian dipanaskan, molekul-molekul akan menyerap energi panas. Dengan tambahan energi panas ini molekul akan bergetar atau bergerak lebih cepat akibatnya ikatan antarmolekul menjadi lebih lemah (sama seperti ketika kita bergandengan tangan, gandengan akan lebih lemah jika kita terus- menerus bergerak).
Ketika ikatan molekul ini melemah, berat logam di setrika akan meluruskan benang-benang fiber pakaian ini. Ketika pakaian dingin, polimer akan mempertahankan posisi rantai yang lurus ini. Beberapa bahan seperti katun membutuhkan tambahan air untuk memperlemah ikatan antar molekul-molekulnya.
Namun saat ini ada juga bahan-bahan kain tertentu yang tidak memerlukan setrika untuk menghaluskannya, cukup diluruskan oleh tangan atau dikibaskan saja.
0 comments:
Post a Comment