Antara Gadis Remaja , Sains Dan Matematika
“Matematika
itu susah”, demikian ujar sebuah boneka Barbie dalam salah satu video
yang diunggah ke Youtube. Tentu kita sudah tak heran lagi mendengarnya
bila mengingat hitung-hitungan dan rumus-rumus bukanlah sesuatu yang
menarik bagi seorang gadis remaja, seperti layaknya trend fashion dan
selebriti.
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Girl Scout Research Institute
menemukan hal yang berbeda mengenai minat gadis-gadis pada masa
sekarang. Para remaja putri rupanya mulai melirik matematika, sains,
teknologi baru, bahkan bidang teknik.
Berlawanan
dengan streotip miring yang ditiupkan oleh boneka Barbie tersebut,
ternyata ada 74% gadis-gadis remaja yang tertarik pada pelajaran
hitung-hitungan ini. Barangkali mereka terinspirasi pada Danica
McKellar, seorang artis yang terkenal dengan perannya dalam "The Wonder
Years" dan "The West Wing." Artis ini tak hanya memiliki wajah yang
cantik, tetapi juga otak yang brilian. Ia lulus cum laude dalam jurusan
matematika di University of California. Ia juga menulis buku, "Math Doesn’t Suck: How to Survive Middle-School Math Without Losing Your Mind or Breaking a Nail."
Hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa gadis-gadis juga memiliki metode
pendekatan terhadap sains dengan cara yang biasanya ditunjukkan oleh
para remaja lelaki. 85% gadis suka memecahkan msalah, 67% senang
membangun sesuatu, 83% senang melakukan eksperimen sains, 80 % senang
bertanya dan mencari jawaban mengenai cara kerja sesuatu. Bahkan angka
yang paling mengejutkan adalah 82% gadis-gadis melihat diri mereka cukup
cerdas untuk mengejar karir di bidang eksak.
Kepercayaan Diri Para Gadis
Tidak
mudah mematahkan streotip gender yang sudah terlanjur populer dibenak
masyarakat bahwa pelajaran yang menggunakan logika seperti sains dan
matematika akan terasa lebih sulit bagi gadis remaja. Contohnya, para
pendidik masih sering menemukan fakta dilapangan bahwa para ibu lebih
cenderung mendorong anak laki-lakinya dalam melakukan percobaan sains
dari pada anak perempuan.
Namun
di zaman globalisasi ini, ternyata semua tekanan sosial ini sudah tidak
lagi menghalangi para gadis remaja untuk menikmati pelajaran sains.
Bahkan hasil survey menunjukkan bahwa 81 % gadis yang memilih jurusan
sains merasa tertarik untuk mengejar karir dibidang sains dan teknik.
Dengan kepercayaan diri yang tinggi, 57% gadis menyadari bahwa mereka
harus bekerja lebih keras dari pada kaum adam bila berkarir di bidang
ini.
Ada
banyak alasan yang menggoda para gadis remaja untuk mulai melirik ke
bidang sains. Selain karena lebih menantang, dewasa ini, berkarir di
bidang sains berpotensi mendatangkan penghasilan yang lebih tinggi dari
pada bidang lain. Para gadis pintar ini tahu betul bahwa di balik
rumus-rumus dan angka-angka nan rumit, masa depan yang cerah telah
menanti.
0 comments:
Post a Comment