Misteri Planet Mirip Bumi
 Kemegahan
 angkasa mengandung sejuta misteri yang mengundang rasa penasaran umat 
manusia selama berabad-abad. Setiap kali memandang ke langit malam tanpa
 batas, seringkali rasa ingin tahu itu menghadirkan pertanyaan yang 
cukup mengusik. Di semesta maha luas ini, apakah kita sendirian?
 Pencarian
 kehidupan di luar Bumi telah mendorong lahirnya para astronom pemburu 
planet. Hingga kini ratusan planet di luar tata surya telah ditemukan? 
Namun, planet manakah yang merupakan dunia penampung kehidupan? Para 
astronom mulai berteori, bahwa planet yang memiliki kehidupan di 
dalamnya tentulah harus mempunyai karakteristik yang mirip Bumi. 
Planet-planet raksasa seperti Jupiter atau Saturnus yang berat jenisnya 
bahkan lebih ringan dari air, tak mungkin menampung mahkluk seperti 
manusia.
Selebriti Planet Baru
Dari
 ratusan planet yang ditemukan oleh para astronom, ada beberapa yang 
secara khusus menjadi sorotan bak selebriti di atas panggung. 
Planet-planet ini difavoritkan karena mereka memiliki kemiripan dengan 
bumi. Segera saja teleskop diseluruh dunia diarahkan pada mereka untuk 
“mengintip” kemungkinan kehidupan di sana.
Salah
 satu pendatang terbaru tersebut adalah planet paling mirip bumi yang 
diberi nama GJ667C. Planet ini cukup dekat pada bintang kerdilnya yang 
berwarna oranye cerah sehingga sangat memungkinkan untuk memiliki lautan
 dan samudera raya.
Dua
 bulan sebelumnya, dunia antariksa dihebohkan dengan penemuan Kepler-22b
 yang dilaporkan sebagai planet terkecil di orbitnya yang mengelilingi 
sebuah bintang mirip matahari. Planet tersebut berukuran 2,4 kali dari 
bumi.
Dibalik Kemiripan Dengan Bumi
Target
 akhir dari Misi Kepler NASA adalah memberikan perkiraan statistik pada 
kita mengenai planet berukuran bumi yang melimpah jumlahnya di galaksi 
Bima Sakti. Namun, apakah ukuran yang sama menjamin keadaan fisik yang 
sama pula? Fakta ini masih diragukan. Tak ada yang menjamin 
planet-planet ini juga memiliki air seperti yang terdapat di bumi.
Sama
 seperti cara pandang seorang koki yang menyakini bahwa roti yang 
bentuknya sama belum tentu terbuat dari bahan yang sama, demikian juga 
para astronom pemburu planet. Belum tentu semua planet padat memiliki 
kandungan yang sama. Pengamatan terbaru menunjukkan kemungkinan bahwa 
planet-planet dalam galaksi ini memiliki lebih banyak keragaman dari 
pada yang dapat dibayangkan. Karena itu, planet yang paling mirip bumi 
sekalipun belum tentu dapat menjanjikan kehidupan.
Jade
 C. Carter-Bond dari Planetary Science Institute di Arizona berkata 
bahwa komputer simulasi menunjukkan bahwa struktur kimiawi planet-planet
 tersebut bisa jadi berbeda dengan bumi karena bintang-bintang yang 
mereka kelilingi memiliki elemen yang jauh berbeda dengan matahari.
Bukan Kembaran Bumi
Pertanyaan
 terbesar tahun ini adalah, mungkinkah para astronom menemukan bumi yang
 lain? Mungkinkah ada planet yang benar-benar menjanjikan kehidupan 
seperti Planet Bumi?. Setelah menemukan kandidat planet yang dianggap 
kembaran bumi, para astronom pun memulai investigasi mereka.
Tim
 Simulasi komputer mencoba mengamati komposisi planet dan menyimpulkan 
ada dua kunci kimiawi yang menentukan komposisi planet-planet mirip bumi
 ini. Hasilnya berdampak langsung pada kemungkinan planet itu dapat 
ditinggali.
Kunci
 pertama adalah perbandingan antara karbondioksida dan oksigen. Bumi, 
Mars dan Venus memiliki kadar oksigen yang lebih banyak dari pada 
karbondioksida. Namun, bisa jadi planet-planet seukuran yang ditemukan 
para ilmuwan ini malah memiliki permukaan yang kering dimana atom karbon
 membelah molekul air dan membentuk karbon monoksida dan hujan metana. 
Tinggal di Planet ini tak ada bedanya dengan tinggal di dunia dengan 
asap polusi tingkat tinggi. 
Kunci
 kedua adalah perbandingan antara magnesium dan silikon. Bumi memiliki 
kedua unsur tersebut dalam jumlah yang berlimpah. Namun, kandungan 
silikon sedikit lebih banyak dari pada magnesium. Planet yang memiliki 
jauh lebih banyak silikon dari pada magnesium akan lebih sering 
mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi sehingga atmosfirnya akan
 sangat berbeda dengan bumi.
 Para
 ahli menyimpulkan bahwa di alam semesta ini, bisa saja ada triliunan 
planet yang mirip dengan bumi, tetapi mayoritas dari mereka sama sekali 
bukan kembaran Bumi. Mereka memiliki struktur internal dan atmosfir yang
 jauh berbeda. Sebuah planet yang sangat sedikit mendapat sinar 
bintangnya, yang lazim terjadi di alam semesta ini tentu akan 
menghasilkan dunia yang aneh, yang sama sekali jauh berbeda dengan bumi.
Misteri Kehidupan Alien
Bila
 planet-planet mirip bumi ini pada kenyataannya sama sekali berbeda jauh
 dengan bumi, apakah ini berarti bahwa planet-planet ini tak sanggup 
menjanjikan kehidupan? Hal ini masih menjadi misteri. 
 Sebuah
 kehidupan alien bisa jadi jauh lebih bervariasi dan memiliki kemampuan 
adaptasi yang jauh lebih hebat dari pada yang dapat kita bayangkan. 
Barangkali ada alien yang memang menganggap planet penuh asap beracun 
sebagai kampung halaman yang nyaman. Bagaimanapun juga rasanya mustahil 
untuk mengenal kehidupan semacam ini tanpa berkunjung langsung ke planet
 mereka.
 “Dalam
 sebuah planet berbasis karbon, mahkluk alien bisa jadi memakan silikat 
atau oksida dan menggunakan karbondioksida untuk melakukan proses 
metabolisme tubuhnya”, ujar Marc Kuchner dari NASA.
Penelitian
 ini menggarisbawahi kenyataan bahwa kita perlu lebih berhati-hati dalam
 menentukan kategori sebuah planet mirip bumi yang layak huni. Memang 
sangat sulit untuk melakukan perhitungan yang realistis disaat kita 
memiliki banyak teleskop raksasa untuk melakukan analisis kimiawi. 
Semakin tinggi teknologi berkembang, semakin besar harapan kita untuk 
menemukan kehidupan baru di luar sana. Mungkinkah disudut semesta yang 
lain, kehidupan seperti bumi memang ada ?
 Penelitian yang menarik ini dipublikasikan dalam Astrophysical Journal Letter.






0 comments:
Post a Comment