terania tanggal 10 Januari
1954. Semua penumpang pesawat meninggal. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa disain
jendela yang berbentuk segiempat sebagai penyebab terjadinya kecelakaan.
Lubang jendela pada body pesawat yang berbentuk segi empat menghasilkan konsentrasi stress yang sangat besar pada sudut lubang (karena runcing). Tekanan dalam kabin yang lebih besar daripada tekanan udara luar mendorong dinding pesawat ke arah luar. Akibat dorongan tersebut maka terjadi konsentrasi (peningkatan) stress pada lubang-lubang yang ada di body (termasuk lubang jendela atau retakan pada body). Makin runcing lubang maka makin besar konsentrasi stress di situ. Akibatnya, retakan dapat merambat dengan cepat dan body pesawat dapat pecah akibat kegagalan struktur.
Pada akhirnya, desain jendela pesawat diubah. Tidak lagi mengandung bagian yang runcing. Dan sekarang jendela pesawat berbentuk lingkaran atau oval. Dengan dersain ini maka stress pada lubang jendela tersebar hampir merata dan tidak ada lokasi yang memiliki stress terlampau tinggi.
Lubang jendela pada body pesawat yang berbentuk segi empat menghasilkan konsentrasi stress yang sangat besar pada sudut lubang (karena runcing). Tekanan dalam kabin yang lebih besar daripada tekanan udara luar mendorong dinding pesawat ke arah luar. Akibat dorongan tersebut maka terjadi konsentrasi (peningkatan) stress pada lubang-lubang yang ada di body (termasuk lubang jendela atau retakan pada body). Makin runcing lubang maka makin besar konsentrasi stress di situ. Akibatnya, retakan dapat merambat dengan cepat dan body pesawat dapat pecah akibat kegagalan struktur.
Pada akhirnya, desain jendela pesawat diubah. Tidak lagi mengandung bagian yang runcing. Dan sekarang jendela pesawat berbentuk lingkaran atau oval. Dengan dersain ini maka stress pada lubang jendela tersebar hampir merata dan tidak ada lokasi yang memiliki stress terlampau tinggi.
0 comments:
Post a Comment